Ratu Klorofil Dari Salatiga

Edisi: 51/34 / Tanggal : 2006-02-19 / Halaman : 86 / Rubrik : ILT / Penulis : Ritonga, Efri , Sohirin,


SEMANGAT itu hampir luruh seketika. Sebuah bangunan murung ada di hadapannya. Berdiri hampir tanpa roh. Itulah sambutan untuk seorang doktor kimia yang baru lulus dari Jepang. Nyalinya sempat ciut melihat laboratorium biologi di almamaternya itu, Universitas Satya Wacana. Laboratorium tak menyediakan peralatan memadai, apalagi untuk mengubah seseorang menjadi penemu.

Salatiga 1998. Siapa yang peduli pada perempuan yang telah jauh berguru di Universitas Kwansei Gakuin, Jepang? Indonesia ketika itu sedang dilanda krisis ekonomi.

Tapi perempuan itu, Leenawaty Limantara, tak menyerah. Kecintaannya pada ilmu terlalu kuat untuk dikalahkan. Ia mulai bekerja dengan menelepon profesorprofesornya di Jepang dan Jerman. Tujuannya, hanya untuk meminta alatalat laboratorium yang sudah tak dipakai di negara superkuat itu. ”Ada yang dikirim sudah rusak dan harus diperbaiki, seperti pompa, monitor, dan detektor,” tutur Leenawaty.

Waktu terus merayap. Meskipun sebagian alatnya hanya rombengan, fasilitas laboratorium biologi itu kian komplet. Ketua program magister biologi ini pun tambah serius membenamkan diri di laboratoriumnya—sering dia harus bekerja hingga larut malam—untuk meneliti zat hijau daun atau klorofil. Tak mengherankan bila dalam beberapa tahun saja hasil penelitiannya telah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14

Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…

I
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16

Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…

P
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05

Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…