Kisah Dua Pemuda Dari Shanghai

Edisi: 35/33 / Tanggal : 2004-10-31 / Halaman : 120 / Rubrik : SN / Penulis : Suyono, Seno Joko , ,


Dua pelukis generasi paling muda Cina berpameran di Galeri Edwin, Kemang. Temanya Human Landscape, mencerminkan perubahan yang cepat di Beijing dan Shanghai.

DUA wanita telanjang duduk berpangkuan di dekat jendela rumah susun. Tatap mata mereka nanar memandang ke luar: panorama gedung-gedung tinggi sesak berdempetan. Paras mereka pucat. Tubuh mereka seperti tak sehat.

Sebuah kota selalu mengalami mimikri. Semenjak Deng Xiaoping pada 1992 memfatwakan bahwa ekonomi Cina tidak boleh berjalan seperti gadis dengan kaki diikat, kota-kota di Cina berubah teramat pesat dibandingkan dengan metropolitan lain di dunia. Majalah Time menyebut Beijing dan Shanghai kini paling ambisius memenuhi kawasan urbannya dengan aneka bangunan berarsitek paling ultramodern dan visioner.

Apalagi tatkala disepakati Olimpiade 2008 bakal dilaksanakan di Beijing. Pemerintah Cina meneken kontrak dengan biro-biro arsitek terkenal dunia untuk memodernkan bandara, menara, serta kompleks pertelevisiannya. Sekarang, misalnya, dibangun Gedung Opera Nasional di dekat lapangan Tiananmen yang berbentuk kubah-kubah kaca futuristik, yang diharapkan selesai menjelang Olimpiade. Atau stadion nasional bakal didesain…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.