Adrian Waworuntu: "mestinya Saya Mendapat Sp3"

Edisi: 35/33 / Tanggal : 2004-10-31 / Halaman : 138 / Rubrik : EB / Penulis : , ,


KENDATI tengah diuber polisi, bahkan disayembarakan Rp 1 miliar, Adrian Waworuntu tak merasa perlu mengubah penampilannya. Wajahnya masih tercukur rapi dengan rambut putih keperakan. Hanya saja, berbeda dengan dua pertemuan sebelumnya (Oktober 2003), kali ini Adrian lebih sering mengisap rokok.

Dua bungkus Marlboro Lights terkapar di atas meja--satu sudah tandas. Pada pertemuan sebelumnya, Adrian sama sekali tak merokok. Suaranya juga beberapa kali terdengar meninggi. Berikut petikan wawancara Thomas Hadiwinata dari Tempo dengan Adrian di suatu tempat, yang ia minta dirahasiakan, Rabu pekan lalu.

Mengapa Anda tidak memenuhi panggilan polisi?

Saya hanya tidak ingin diadili oleh pemerintahan yang lama. Saya merasa tidak akan mendapatkan pengadilan yang fair. Saya analisis, kasus saya sudah terlalu besar nuansa politisnya. Kasus saya dipakai untuk menghantam seseorang. Saya (menjadi) semacam jembatan untuk merangkai kasus ini.

Kok Anda bisa menyimpulkan adanya motif politik seperti itu?

Mengapa berkas saya harus disetor ke kejaksaan pada 17 September 2004? Anda tahu beda antara berkas yang pertama dan yang terakhir? Hanya satu. Di berkas terakhir, personal guarantee yang saya tanda tangani kembali dimasukkan. Padahal, soal ini sudah diperiksa polisi, sudah saya jelaskan, dan sudah dianggap selesai.

Kenyataan bahwa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…