Realisme Abstrak Dari Taxu
Edisi: 50/34 / Tanggal : 2006-02-12 / Halaman : 56 / Rubrik : SR / Penulis : Bujono, Bambang , ,
LUKISAN bunga yang sangat mirip aslinya-hingga mengundang kumbang hinggap di lukisan itu-mestinya hanyalah sebuah anekdot. Seni lukis meniru kenyataan yang terlihat, yang hasilnya disebut lukisan realistis, sebenar-benarnya tidaklah persis per detailnya. Setidaknya, bila mata kita dekatkan pada bidang gambarnya, segera kita lihat jejak kuas yang membentuk garis dan bidang, atau "raster" yang terbentuk dari spray, atau goresan-goresan pensil yang membentuk gambar.
Selain itu, mata yang memandang obyek taklah sepenuhnya menangkap obyek itu seperti adanya yang sebenarnya. Keterbatasan kemampuan mata-apalagi dikaitkan dengan usia-membuat lukisan realistis sebenarnya bukan duplikat sempurna dari obyek.
Karena itu, penyempurnaan kerja melukis "meniru obyek" selalu terbuka. Cara melukis realistis pun berkembang. Bila di awal penemuan foto orang menyatakan saat kematian seni lukis realisme tiba sudah, ternyata "nubuat" itu ditepis oleh para seniman yang kreatif: justru foto digunakan untuk menyempurnakan upaya "meniru obyek". Pelukis melukis obyek dari foto. Inilah yang kemudian dinamakan realisme fotografi.
Pameran lima perupa dari Klinik Seni Taxu dari Bali di Galeri Cp Artspace, Jakarta, hingga 18 Februari pekan depan, bisa dilihat sebagai upaya "menyempurnakan peniruan obyek" yang lebih jauh. Sebab, lima perupa yang menyuguhkan 12 karya yang berupaya sejauh mungkin mendekati kenyataan ini tak sekadar merekam obyek, melainkan juga mengolahnya sebelum dipindahkan ke bidang gambar. Pengolahan itu bukan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…