Ketua Bpk Anwar Nasution: Jangan Lupa Kita Miskin

Edisi: 49/34 / Tanggal : 2006-02-05 / Halaman : 105 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Fikri, Ahmad, ,


ADA ketidakpercayaan cukup besar terhadap PT PLN, termasuk di kalangan DPR RI. Karena itu, para wakil rakyat meminta Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) mengaudit berapa persisnya biaya pokok pengadaan listrik di PLN. Dari situ akan ditentukan berapa tingkat kenaikan tarif yang paling layak. Waktu yang diberikan pada BPK hanya sebulan. Untuk mengetahui posisi BPK dan proses audit yang hendak digelar, Ahmad Fikri dari Tempo mewawancarai Ketua BPK, Anwar Nasution, setelah meresmikan kantor perwakilan BPK di Bandung, Jumat pekan lalu.

Bagaimana rencana BPK melakukan audit itu?

Permintaan ini merupakan kesimpulan rapat antara DPR dan pemerintah. Saya juga ditelepon oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro juga meminta pada waktu bertemu saat melayat Pak Dhar (mantan wakil presiden Sudharmono—Red.) Atas dasar itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08

Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…

Y
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29

Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…

B
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29

Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…