Perginya Seorang Pendamping

Edisi: 49/34 / Tanggal : 2006-02-05 / Halaman : 125 / Rubrik : OBI / Penulis : Fadjar, Evieta , ,


SUDHARMONO menjalani hari tua dengan hanya sedikit kegiatan. ”Setiap hari saya santai kok,” kata dia sambil mesem ketika ditemui Tempo untuk sebuah wawancara menjelang Musyawarah Nasional Partai Golkar di Bali setahun lalu.

Kesibukan pria yang pernah menduduki jabatan penting pelbagai bidang itu memang jauh menurun. Apalagi, setelah dia melepas aktivitasnya sebagai wakil ketua dari tujuh yayasan yang diketuai mantan presiden Soeharto, misalnya, Yayasan Dharmais, Yayasan Supersemar, Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila.

Praktis aktivitasnya diarahkan untuk lebih banyak merawat kesehatan dirinya sendiri. Karenanya, ia rajin menemui ahli medis dalam jadwal yang tertata. Tiap Senin, misalnya, datang ke sinshe, Selasa menjalani fisioterapi, dan sebulan sekali ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk cek neurologi. ”Wong…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Melukis itu Seperti Makan, Katanya
1994-04-23

Pelukis nashar yang "tiga non" itu meninggal pekan lalu. tampaknya sikap hidupnya merupakan akibat perjalanan…

P
Pemeran Segala Zaman
1994-04-23

Pemeran pembantu terbaik festival film indonesia 1982 itu meninggal, pekan lalu. ia contoh, seniman rakyat…

M
Mochtar Apin yang Selalu Mencari
1994-01-15

Ia mungkin perupa yang secara konsekuen menerapkan konsep modernisme, selalu mencari yang baru. karena itu,…