Direktur Utama Jamsostek, Achmad Djunaidi: "dana Jamsostek Aman"
Edisi: 34/33 / Tanggal : 2004-10-24 / Halaman : 90 / Rubrik : INVT / Penulis : Budi S.P., Johan
KARIER cemerlang Achmad Djunaidi lahir dari lapangan golf. Dalam satu kesempatan main golf, Ketua BPK Umar Wirahadikusumah (almarhum) bertanding melawan Moes Joenoes, Direktur Utama Perum Astek. Mereka bertaruh, siapa pun yang memenangi pertandingan itu berhak menentukan di mana Djunaidi harus berkantor. Dan Joenoes menang.
Ceritanya, Joenoes naksir berat Djunaidi, yang saat itu masih pegawai BPK. Pasalnya, Djunaidi sering ikut menyusun organisasi dan anggaran dasar Yayasan Jaminan Sosial. Belakangan, yayasan ini bermetamorfosis menjadi Perum Astek, kemudian PT Astek, dan kini PT Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja).
Walhasil, sejak 1979, anak pasangan A. Lamsyari dan Halimah Kartodimedjo ini pindah kantor. Pria kelahiran 12 Juni 1943 itu dipercaya menempati posisi Kepala Divisi Investasi Perum Astek. Tiga tahun berselang, kariernya makin mencorong dengan menduduki jabatan direktur keuangan dan investasi. Tugasnya sangat berat. Alumni Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) ini tak cuma harus memutar otak menyediakan uang guna membayar seluruh kewajiban Astek, tapi juga dituntut mengembangkan dana publik yang terkumpul.
Lulusan Institut Ilmu Keuangan, Jakarta, Jurusan Akuntansi itu mengambil kebijakan berani dengan "memutar" uang di Bursa Efek Jakarta. Kepiawaiannya benar-benar diuji. Pada 1989, pria yang punya hobi tenis ini berhasil meraih keuntungan bersih Rp 58 miliar. Angka ini meningkat seratus persen dari sebelumnya, yang hanya Rp 24,5 miliar. Berikutnya, Astek menjadi salah satu lembaga keuangan bukan bank yang mendapatkan kepercayaan dari pemerintah. Astek diberi izin memutar uangnya di lantai bursa sampai Rp 250 miliar. Prestasi ini membuat dirinya bertakhta cukup lama di posisi yang sama.
Pengangkatan Abdul Latief sebagai Menteri Tenaga Kerja ketika itu berdampak kurang baik bagi perjalanan kariernya. Karena menolak intervensi penggunaan dana Jamsostek, Djunaidi harus keluar dari habitat yang selama ini ditekuni. Kendati demikian, akuntan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Muslihat Cukong di Ladang Cepu
2008-01-13Megaproyek pengeboran di blok cepu menjanjikan fulus berlimpah. semua berlomba mengais rezeki dari lapangan minyak…
Terjerat Suap Massal Monsanto
2008-02-03Peluang soleh solahuddin lolos dari kursi terdakwa kejaksaan agung kian tertutup. setumpuk bukti aliran suap…
Hijrah Bumi Angling Dharma
2008-01-13Blok cepu membuat bojonegoro tak lagi sepi. dari bisnis remang-remang hingga hotel bintang lima.