Ketika Pelajaran Demokrasi Dimulai
Edisi: 34/33 / Tanggal : 2004-10-24 / Halaman : 142 / Rubrik : LN / Penulis : Wuragil , ,
Satu kerikil tajam dalam pemilihan presiden Afganistan telah dilewati. Kandidat rela mengalah demi sejarah trauma perseteruan panjang yang dialami bangsanya.
AFGANISTAN telah membuka sejarah baru. Warga Afganistan bukan hanya memberikan kesempatan bagi dirinya untuk melahirkan demokrasi, mereka bahkan menggenggamnya di kedua tangan. Pemilihan umum presiden yang terselenggara dua pekan silam adalah pemilihan umum demokratis yang pertama kali diadakan sepanjang sejarah Afganistan.
Yang perlu dipujikan dari penyelenggaraan pemilihan ini tentu saja ada dua hal. Pertama, pemilu berlangsung damai tanpa kericuhan besar yang berarti, meski memang di beberapa tempat ada petugas dan sukarelawan yang terbunuh. Untuk tanah yang penuh bau anyir darah dan sejarah perang yang tak berkesudahan, ini sebuah prestasi yang luar biasa. Kekhawatiran bahwa sisa-sisa Taliban bakal menggerogoti pemilu ini ternyata tak terjadi. Kedua, jumlah kandidat yang mencapai 15 orang--termasuk seorang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…