’kursus’ Bertarif Ratusan Juta

Edisi: 28/35 / Tanggal : 2006-09-10 / Halaman : 46 / Rubrik : PDK / Penulis : Prabandari, Purwani D., Amin, Syaiful , Sunariah


BERMULA dari bisik-bisik di antara para dosen, berita kurang sedap itu akhirnya sampai ke telinga Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sofian Effendi. Syahdan, kabar yang bertiup itu menyatakan bahwa di kantor seorang pejabat eselon 1 di Jakarta berlangsung kegiatan pelatihan program doktor antarbidang yang membawa-bawa nama UGM.

Penyelenggara kegiatan itu aktif mengedarkan proposal ke sejumlah pengusaha dan pejabat, membujuk mereka menjadi peserta program strata 3 tersebut. Biayanya? Di sinilah pangkal heboh. Dari rincian anggaran program yang didapat Tempo, di atas empat helai kertas itu tertera angka yang menakjubkan: Rp 609 juta. Ini berpuluh kali lipat di atas tarif resmi program sejenis di UGM, yang hanya menarik uang pendaftaran Rp 300 ribu dan uang kuliah Rp 6 juta per semester.

Bandingkan pula dengan program strata 2 ilmu akuntansi di Fakultas Ekonomi UGM. Jogiyanto, pengelola program itu, mengatakan bahwa uang pendaftaran mahasiswa cuma Rp 300 ribu dan uang kuliah Rp 9,5 juta per semester. ”Di luar itu sudah tak ada pungutan apa-apa lagi,” ujarnya.

Anggaran program yang bikin heboh itu dipecah untuk beberapa pos pengeluaran. Contohnya penyusunan rancangan usulan penelitian sebesar Rp 60 juta, pendaftaran dan seleksi penerimaan Rp 31,8 juta, kuliah independen Rp 87 juta. Ada pula ongkos transportasi untuk mahasiswa yang harus mondar-mandir Jakarta-Yogyakarta dan ”insentif” untuk promotor, fasilitator, juga tim penguji.

Sofian…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…