Harga Darurat Berubah Gawat

Edisi: 29/35 / Tanggal : 2006-09-17 / Halaman : 86 / Rubrik : HK / Penulis : Baskoro, L.R. , Ridho, Poernomo G. ,


SURAT itu mestinya tak boleh keluar dari ruang kerja para petinggi Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) Nanggroe Aceh Darussalam dan Nias. Isinya sensitif: penolakan kepala perwakilan badan tersebut di Jakarta, Anwar Muhammad, menandatangani kontrak pencetakan buku. Dikirimkan pertengahan Juli lalu, surat itu ditujukan kepada pejabat sementara Kuasa Pengguna Anggaran Badan Rehabilitasi, Achyarmansyah Lubis.

Dalam surat dua halaman itu, Anwar mencantumkan alasan penolakannya: harga tiga judul proyek buku Badan Rehabilitasi terlampau tinggi. Buku Membangun Tanah Harapan, misalnya, yang dicetak 600 eksemplar, harganya Rp 627 ribu per buku. Padahal, setelah Anwar membandingkan dengan percetakan lain, harganya tak lebih dari Rp 250 ribu. ”Harga telah ditentukan tanpa sepengetahuan kami,” demikian ia menulis. ”Kami hanya diminta menandatangani kontrak.”

Entah bagaimana, surat itu menyelinap dari kantor Badan Rehabilitasi di kawasan Lueng Bata, Banda Aceh, dan ”disambar” beberapa lembaga swadaya masyarakat di Aceh. ”Kami lalu melakukan investigasi,” kata Koordinator Gerakan Antikorupsi (Gerak) Aceh, Akhiruddin Mahyuddin. Anwar terkaget-kaget suratnya bocor. ”Saya tidak tahu siapa yang menyebarkannya,” kata dosen Fakultas Teknologi Industri, Universitas Trisakti, Jakarta, itu kepada Tempo, Kamis pekan lalu.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

V
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14

Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…

H
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14

Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…

P
Peringatan dari Magelang
1994-05-14

Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…