Jangan Tunggu Telepon Dari Cikeas
Edisi: 33/33 / Tanggal : 2004-10-17 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis : Patria, Nezar , Ridho, Poernomo G. , Adityo, Dimas
SBY mulai menyusun kabinet. Kebiasaan telepon ditinggalkan.
SURAT bersampul cokelat terus menyerbu rumah Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas Indah, Bogor. Awalnya hanya satu-dua surat. Tapi kian hari amplop cokelat itu datang dari semua arah mata angin. Ada yang diantar lewat tukang pos, banyak pula yang ditenteng langsung si pengirim. Tumpukannya terus membukit.
Puncaknya, saat Komisi Pemilihan Umum menyatakan Susilo Bambang Yudhoyono resmi sebagai Presiden RI terpilih, Selasa pekan lalu. "Kami menerima ratusan amplop," ujar Soeratto Siswodihardjo, salah satu ketua badan pemenangan pemilu SBY. Amplop itu memang bukan surat kaleng. Alamat si pengirim rata-rata tertera jelas. Di dalam sampul, ada sebundel riwayat hidup plus lembaran foto diri. Isi surat pun tak main-main: lamaran menjadi menteri dalam kabinet Susilo Bambang Yudhoyono.
Para "calon menteri" itu sangat serius. Selain membawa surat lamarannya sendiri, mereka rela duduk berjam-jam di pendopo di sebelah rumah utama. Mereka bercampur-baur dengan warga sekitar Cikeas yang datang untuk memberi ucapan selamat kepada sang presiden baru.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?