Bisnis Merapikan Angkot
Edisi: 33/33 / Tanggal : 2004-10-17 / Halaman : 36 / Rubrik : NAS / Penulis : Aryanto, Y. Tomi , Arvian, Yandrie ,
Kecilnya anggaran dijadikan alasan "legalisasi" bisnis tentara. Teramat sedikit yang merembes sampai periuk prajurit.
PUKUL 22.00, Kamis pekan lalu. Jakarta masih sibuk dengan jalan-jalannya yang macet dan berdebu. Banyak dari mereka yang bekerja di siang hari masih harus berjuang dalam gegas menuju rumah. Tapi, bagi Sersan Kepala Marhun--bukan nama sebenarnya--dalam malam yang beranjak larut itulah ladang rezekinya justru baru mulai terbuka. Dengan motor Yamaha RX Special keluaran 1990-an, ia menderu dari markasnya di Cijantung menuju satu sudut di perempatan Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Motor diparkir, kemudian anggota satu resimen Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu mengambil tempat duduk di samping seorang rekannya di bangku panjang sebuah warung gerobak. Berkaus oranye lengan pendek berkerah dengan tulisan panitia salah satu kegiatan di lingkungan rukun warga, Marhun masih mengenakan celana loreng seragam lapangannya. Ia menghunus sebatang kretek dan menyalakannya.
Sejak tiba di tempat itu perhatiannya tak beranjak dari deretan angkutan kota yang menempati sisi kiri Jalan Raya Bogor, setelah belokan dari arah terminal Kampung Rambutan. Personel pasukan elite TNI Angkatan Darat ini tak sungkan mengakui bahwa dari deretan mikrolet itulah periuk di dapur rumahnya berasap. "Gaji saja jelas tak cukuplah," katanya lirih.
Selepas SMA di kota kecil di Sumatera Utara, lebih dari sembilan tahun lalu, ia langsung masuk pendidikan TNI, dan enam bulan kemudian boleh menyandang pangkat sersan dua. Sampai kini gajinya belum tembus angka sejuta. Perkara ini jualah yang disenggol Presiden Megawati Soekarnoputri dalam pidatonya di upacara peringatan Hari TNI, 5 Oktober…
Keywords: Bisnis Tentara, Reformasi TNI, Angkot, 
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?