Transisi Demokrasi Telah Dibajak
Edisi: 33/33 / Tanggal : 2004-10-17 / Halaman : 96 / Rubrik : DMS / Penulis : , ,
Jalan perubahan menuju demokrasi pasca-Orde Baru telah dibajak oleh sekelompok elite. Pembajak itu adalah anggota elite lama Orde Baru dan elite baru yang datang setelah orde itu tumbang. Mereka tidak hanya bertahan, tapi menjadi kekuatan baru di bidang ekonomi, birokrasi, dan militer, yang memegang peran menentukan. Mereka melekat erat di parlemen, partai politik, di berbagai asosiasi sipil, politik, bisnis, juga di tubuh birokrasi.
Di tengah sistem yang masih tetap korup, kelompok elite itu menjalankan kepentingan mereka melalui mekanisme dan prosedur "demokrasi". Dengan cara ini, mereka membuat transisi menuju demokrasi macet di tengah jalan.
Kesempatan Indonesia untuk mencapai demokrasi sejati telah berakhir?
DALAM majalah Tempo edisi 4-10 Oktober, rubrik Demos, halaman 66-69, terdapat naskah yang terpotong dan karenanya cukup mengganggu. Kami mohon maaf kepada pembaca dan pihak Demos. Untuk itu, artikel itu kami sajikan secara lengkap.
Seperti telah kami muat dalam edisi 4-10 Oktober itu, artikel di bawah ini adalah hasil penelitian Demos, sebuah perkumpulan di Jakarta yang bergiat dalam pengkajian masalah demokrasi. Tahun lalu Demos mengadakan survei terhadap 363 responden di 29 provinsi, dari Aceh hingga Papua. Hasil penelitian itu dituliskan dalam beberapa seri dan dipublikasikan melalui kerja sama dengan majalah ini. Berikut hasil penelitian bertopik Transisi Demokrasi Pasca-Orde Baru.
APAKAH reformasi di Indonesia adalah jalan menuju demokrasi seperti yang telah terjadi di Filipina, Thailand, atau Amerika Latin? Apakah Pemilu 2004 akan mengantar Indonesia memasuki babak baru yang lebih demokratis? Apakah pemilu hanya merupakan kristalisasi dari oligarki partai yang menggunakan suara rakyat untuk membangun aliansi politik baru? Apakah partai-partai mengabaikan masyarakat sebagai konstituen utama mereka dalam membangun koalisi elite? Bagaimana para aktor demokrasi bersikap?
Penelitian "Politik Demokratisasi di Indonesia Pasca-Orde Baru" mencoba mencari jawaban atas sejumlah pertanyaan krusial itu. Inilah penelitian untuk menilai proses dan konteks demokratisasi di Indonesia sejak Pemilu 1999. Akan ditelaah bagaimana para aktor yang…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ibarat Menunggu Godot
2005-07-24Pemilihan langsung kepala daerah (pilkada) ditunggu banyak orang dengan antusiasme tinggi. ada harapan bahwa pilkada…
Dua Wajah dalam Pilkada
2005-07-24Pemilihan kepala daerah diharapkan dapat memperbaiki representasi politik rakyat. faktanya, pemilihan itu tak mencerminkan keinginan…
Pilkada: Kegagalan 'Crafting Democracy'
2005-07-24Sejak 1999 dan menjelang sidang tahunan mpr 2000, cetro (centre for electoral reform), yang didukung…