Orang-orang Di Jalan Islam
Edisi: 06/22 / Tanggal : 1992-04-11 / Halaman : 21 / Rubrik : AG / Penulis : JK
Neno Warisman
; Jangan pangling jika bertemu Neno Warisman. Penyanyi solis bersuara lantang,
bintang sinetron dan film, serta pembaca puisi itu kini berubah penampilan.
Kendati tetap menjadi artis, ia selalu berbusana muslimah dalam keseharian.
Lengkap dengan jilbabnya. Dan itu berarti, seperti katanya kepada TEMPO,
"Kegiatan saya lebih terarah dan lebih kualitatif, bukan kuantitatif."
; Maka lewat lagu, puisi, dan sinetron yang bernapaskan Islam, Neno, kini 26
tahun, berdakwah. "Ada dorongan yang membuat saya ingin menyampaikan sesuatu
yang bernapaskan Islam," kata artis yang suka menghadiri ceramah agama Emha
Ainun Nadjib ini.
; Adalah pengalaman ketika ia menjalankan umrah, tahun 1988, yang membuatnya,
"lebih waspada diri." Karena itu, tiga tahun kemudian ia naik haji. "Ketika
itu saya makin sadar kalau saya ini kecil dan hina di depan Tuhan," katanya.
; Dari sini lantas Neno gemar menyebut asmaNya. Lamatlamat rasa takutnya pada
Tuhan diakuinya kian mengental. "Ekspresi diri seperti bakat itu pun juga
bukan punya saya, dan kelebihan ini harus digunakan untuk kepentingan yang
memberi," tutur Neno, yang mengaku taat beragama sejak kanak-kanak.
; Praktis, kegiatan menyanyinya kini berkurang. Diganti dengan memberikan
dakwah, antara lain di sejumlah taman kanak-kanak di Jakarta. Ini akibat
keprihatinannya melihat permainan bocah-bocah itu yang jauh dari agama.
; Lalu ia pun mulai diundang bicara di depan remaja dan mahasiswa. Ceramahnya
memang tidak khusus soal agama. "Untuk sementara saya pilih cara saya sendiri
yang tidak khusus ceramah agama," tuturnya. Ia lebih suka bercrita tentang
pengalaman batinnya. "Saya tampil sebagai kawan mereka. Kalau itu adalah
tokoh yang mereka senangi, tentu ceramah saya lebih meyakinkan," kata Neno.
; Amir Murtono
; Jauh sebelum ia dikenal sebagai dai, Amir Murtono sudah dikenal "suka
menjual ayat". Suatu kali ketua umum DPP Golkar yang membidani lahirnya
Majelis Dakwah Islamiyah ini tersinggung terhadap lawan-lawan politiknya yang
memain-mainkan ayat Quran. "Lawan politik saya memakai ayat: jangan kau dekati
pohon ini," katanya. "Bisa jadi kafir." Tapi yang paling menyakitkannya
adalah ketika dituduh oleh lawan politiknya sebagai orang kafir.
; Sejak itulah, tahun 1979, ia…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…