Abdul Wahid Maktub: "saya Akan Meminta Bantuan Ulama Yusuf Qardhawi"
Edisi: 32/33 / Tanggal : 2004-10-10 / Halaman : 48 / Rubrik : WAW / Penulis : , ,
DUTA Besar Indonesia untuk Qatar, Abdul Wahid Maktub, punya kesibukan baru. Sejak pekan lalu, Wahid Maktub harus bolak-balik ke kantor pusat Al-Jazeera di Doha, Qatar. Soalnya, stasiun Al-Jazeera baru saja menayangkan video penyanderaan dua pekerja wanita Indonesia di Irak. Dari tayangan Al-Jazeera, dua sandera itu diidentifikasi sebagai Rosidah binti Anom dan Rafikan binti Anim. Tak ada informasi lain. "Kami tak punya kontak selain Al-Jazeera," ujar Wahid. Tapi Wahid berjanji melakukan negosiasi untuk membebaskan kedua sandera.
Penyanderaan Rosidah dan Rafikan langsung menuai perhatian publik Indonesia. Maklum, Irak kini menjadi negeri antah-berantah yang "tak berhukum". Sejak jatuhnya pemerintahan Saddam Hussein tahun lalu, tercatat 140 warga negara asing telah diculik. Dan 26 orang di antaranya dipastikan telah dieksekusi. Untuk mendiskusikan pelbagai langkah untuk membebaskan Rosidah dan Rafikan, wartawan Tempo Setiyardi dan Johan Budi S.P. mewawancarai Duta Besar RI di Qatar, Abdul Wahid Maktub, lewat sambungan telepon internasional.
Berikut kutipannya:
Apa yang dilakukan Kedutaan Besar RI di Qatar untuk membebaskan dua TKW Indonesia di Irak itu?
Penculikan ini tak cuma menimpa warga negara Indonesia. Nah, karena itu kita berusaha mendapat informasi dari duta besar negara-negara yang pernah mengalami penculikan di Irak. Tadi malam, saya melakukan ambassador gathering di rumah saya. Beberapa duta besar yang warganya pernah diculik di Irak--seperti Filipina, Nepal, dan Korea--ikut hadir. Saya mempelajari kejadian yang menimpa warga mereka. Kami juga bertukar pikiran. Nepal, misalnya, mereka gagal membebaskan 12 sanderanya. Semua mati ditembak. Sedangkan Filipina berhasil membebaskan warganya yang juga diculik di Irak. Kesimpulan saya, bila negara serius berusaha membebaskan, para penyandera akan melunak. Lihatlah Filipina yang presidennya terlibat secara aktif.
Mengapa Nepal gagal menyelamatkan warganya yang disandera?
Karena persoalan komunikasi yang tak optimal. Negara Nepal sepertinya tak terlalu peduli. Nah, kita harus memetik pelajaran dari kegagalan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Kusmayanto Kadiman: Keputusan PLTN Harus Tahun Ini
2007-09-30Ada dua hal yang membuat menteri negara riset dan teknologi kusmayanto kadiman hari-hari ini bertambah…
Bebaskan Tata Niaga Mobil
1991-12-28Wawancara tempo dengan herman z. latief tentang kelesuan pasar mobil tahun 1991, prospek penjualan tahun…
Kunci Pokok: Konsep Pembinaan yang Jelas
1991-12-28Wawancara tempo dengan m.f. siregar tentang hasil evaluasi sea games manila, dana dan konsep pembinaan…