Dari Para Murid, Untuk Teguh Karya
Edisi: 32/34 / Tanggal : 2005-10-09 / Halaman : 100 / Rubrik : MS / Penulis : Basral, Akmal Nasery , ,
SUARA bariton seorang pria paruh baya tiba-tiba mengepung telinga penonton: mengering sudah, bunga di pelukan/merpati putih berarak pulang/terbang menerjang badai /. Sungguh enak. Panggung masih gelap. Penonton mencari-cari arah datangnya suara. Lalu lampu sorot menembak profil seseorang yang berjalan menaiki sisi kiri panggung: Slamet Rahardjo Djarot. Bukan main. Slamet bukan penyanyi profesional, tapi suaranya sungguh bukan main-main!
Masuk bait kedua, suara berubah: slamat berpisah, kenangan bercinta . Masih vokal bariton, hanya tidak sebulat vokal Slamet. Itulah suara sang pencipta Merpati Putih yang belakangan dikenal sebagai politisi: Erros Djarot. Duet langka ini adalah dinamit yang meledakkan tepuk tangan penonton konser A Tribute to Teguh Karya di Balai Kartini, Jakarta, Rabu lalu. Nyaris tak ada penonton yang tak mengenal anthem generasi 70-an ini. Termasuk Menteri Hukum dan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…