Dari Budakeling Ke Akropolis
Edisi: 31/33 / Tanggal : 2004-10-03 / Halaman : 66 / Rubrik : LAY / Penulis : , ,
Mereka melompat jauh: berangkat dari sebuah desa tandus di Bali, berpentas di museum prestisius Benaki, Athena. Bajra Sandhi, sebuah kelompok kesenian dari Desa Budakeling, Karang Asem, Bali, ikut serta dalam Olimpiade Kebudayaan di Athena, Yunani. Mereka satu keluarga, membawakan seni dan tradisi. Di bukit-bukit dan situs-situs kuno mereka melakukan renungan. Ikuti laporan wartawan Tempo Seno Joko Suyono dan fotografer Rama Surya, yang mengikuti perjalanan mereka, dari Bali sampai ke Negeri Zeus itu.
PUKUL lima pagi. Fajar merah masih mengerkah langit Athena. Menghadap ke arah timur, di atas sebuah bukit padas, satu keluarga dari Desa Budakeling, Karang Asem, Bali, melakukan samadhi. Mereka bertujuh--ayah, ibu, tiga anak perempuan, satu anak laki-laki, beserta seorang sanak perempuan--menyongsong sinar pagi pertama. Tepat di hadapan mereka, Akropolis yang menjulang tinggi. Tampak jelas Parthenon, bekas kuil pemujaan Dewi Athena, berdiri anggun.
Dari bawah, lonceng gereja, tanda misa pagi, sayup berdentang. Beberapa ekor merpati terbang rendah. Keluarga itu memejam, menarik napas perlahan, melakukan pranayama. Di pagi yang hening itu bersama-sama mereka melantunkan kidung Santa Smerti (terbit matahari). Ya, di langit Zeus yang terbuka itu, tiba-tiba mantram Bali mengumandang.
Lalu sunyi kembali, sampai I Made Bagus Adnya Gentorang, 12 tahun, si bungsu, mendadak bangkit dan berteriak: "Bangun sarwa parana prani idup..", seraya berjalan dari karang ke karang. Antar-sanak itu pun lalu berdialog dengan tembang dan doa. Yang sulung, Ida Ayu Wayan Arya Satyani, 27 tahun, setengah menari, bersenandung melontarkan sebuah teka-teki dari Rg. Wedha: "...Dwa dasa pradas, yascakram ekam, Trini nabhyani' ka u taci keta ....Jerujinya 12, rodanya 1, pusatnya 3, apakah itu?"
Hari itu, Agustus 2004, di Bali adalah hari-hari antara Galungan dan Kuningan. Biasanya keluarga Bali bersembahyang di pura, tapi di Athena tak ada pura. Setelah pentas di Museum Benaki Athena, salah satu museum paling prestisius di Yunani (lihat: Durga di Museum Benaki), keluarga itu ingin menyerap terbitnya matahari dari puncak bukit, sebuah "ritual" yang mereka sebut Linga Cala Prabha. Subuh, dengan mengenakan pakaian adat sebagaimana keluarga Bali bila bersembahyang ke pura, mereka menuju bukit. Kekhidmatan mereka membuat para bule yang berada di sekitar bukit seolah tersedot menonton.
Inilah kelompok Bajra Sandhi, kelompok kesenian Bali berintikan keluarga batih Ida Wayan Oka Granoka. Sebuah kelompok yang lain daripada yang lain. Mayoritas anggotanya adalah anak-anak. Pemunculan pertama…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Saat Perempuan Tak Berdaya
2007-12-16Tidak ada senyum, apalagi keceriaan. tidak ada pula musik yang terdengar di film ini. dari…
Perjamuan Da Vinci
2006-05-28Bermula dari novel, lalu bermetamorfosis ke dalam film. di kedua bentuk itu, the da vinci…
YANG KONTROVERSIAL
2006-05-28Dan brown mengemukakan teori bahwa yesus mempercayai maria magdalena sebagai pemangku ajaran kristiani yang utama,…