Peninggalan Guru Somalaing
Edisi: 47/34 / Tanggal : 2006-01-22 / Halaman : 42 / Rubrik : AG / Penulis : Sinaga, Deddy , Soed, Bambang ,
SIANG di Desa Hutatinggi, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara, tak lagi hening seperti hari-hari lalu. Pada 15 Maret 2005, desa sejuk yang dihuni hanya 12 kepala keluarga itu seperti berpesta ketika sekitar 500 orang berdatangan dari berbagai penjuru. Para prianya bersorban putih, perempuannya bersanggul.
Mereka berkumpul di sebuah bangunan permanen seluas 200 meter persegi di suatu sudut desa. Duduk bersila di belakang, seorang pria bersorban hitam, dengan sepotong kain merah menyembul, menjuntai ke telinga kanan. Pria itu menghadap altar besar dengan berbagai sajian dan sebuah mangkuk berasap yang menyebarkan wangi dupa.
Sejenak kemudian gendang ditabuh, serunai ditiup, ditingkah petikan kecapi dan tabuhan gong. Si sorban hitam mulai merapal doa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…