Bubur Ayam Terakhir
Edisi: 46/34 / Tanggal : 2006-01-15 / Halaman : 34 / Rubrik : NAS / Penulis : Rulianto, Agung , Aprianto, Anton, Siswanto
BUBUR ayam itu masih hangat kala Adek Suryono, 37 tahun,
membawanya untuk sang ayah. Bersama iparnya, Suginda, 28 tahun,
mereka menjenguk Sanusi, 68 tahun, di kamar kontrakan di Rawa
Kuning, Pulo Gebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa pekan lalu.
Di kamar tersebut Sanusi lemas terkulai.
Menurut dokter, Sanusi menderita asma akut disertai radang
tenggorokan parah. Sakit itu memburuk sejak istrinya meninggal
tiga tahun lalu. Ia tak mampu berjalan, bicara pun susah.
Harusnya, ia menginap di rumah sakit.
Sanusi sempat dibawa ke Rumah Sakit Persahabatan di Rawamangun,
Jakarta Timur, dua hari sebelumnya. Tetapi Adek bersama kakak
dan adiknya--Ahmad Irawan dan Siti Nualifah--tak punya ongkos
membayar obat dan jasa dokter. Mereka akhirnya sepakat membawa
pulang ayahnya untuk dirawat di rumah saja.
Menurut petugas rumah sakit, mereka memaksa membawa pulang
Sanusi, meski rumah sakit menahannya. "Mereka mengaku tidak punya
uang dan tidak punya kartu keluarga miskin," kata juru bicara RS
Persahabatan, Ferryal Loetan.
Adek memang belum pernah mengurus kartu keluarga miskin. "Takut
bayar administrasi ini dan itu, sementara kami tak punya uang,"
kata Sunarni, istri Adek. Ketiga bersaudara itu dengan berutang
ke kanankiri berhasil mengumpulkan Rp 300 ribu untuk menebus
ayahnya pulang.
Tapi, ayah harus dibawa ke mana? Sebelumnya Sanusi memang
tinggal bersama Adek. Tetapi, sejak sakit sang ayah makin parah,
istri Adek keberatan menampung sang mertua. Rumah petak mereka
yang hanya sebesar garasi mobil terlalu sumpek untuk diisi enam
orang: Adek, istri, tiga anaknya, plus Sanusi yang sakitsakitan.
Rumah petak yang mereka sewa Rp 150 ribu sebulan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?