Timbel Dan Manipulasi Harga Bbm

Edisi: 46/34 / Tanggal : 2006-01-15 / Halaman : 54 / Rubrik : KL / Penulis : Safrudin, Ahmad, ,


SUDAH tiga bulan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak
(BBM). Seliter premium, misalnya, sejak 1 Oktober 2005 naik
menjadi seharga Rp 4.500. Harga itu disesuaikan dengan harga BBM
di pasar internasional. Sebagian masyarakat bisa memahami alasan
kenaikan itu, yakni agar beban subsidi BBM terkurangi. Tapi,
yang sulit dipahami adalah mengapa ketika harga telah
disesuaikan dengan harga internasional, kualitas bensin kita
tetap saja kualitas lokal alias memiliki kadar oktan rendah dan
mengandung timbel? Apakah buruknya kualitas bensin itu berarti
pemerintah telah melakukan tindakan manipulatif? Mari kita
bentangkan persoalan ini satu per satu.

Saat pemerintah meminta masyarakat agar menerima harga BBM
disesuaikan dengan harga BBM internasional, maka sebenarnya hal
itu mengandung konsekuensi tertentu. Konsekuensi itu adalah
kualitas bensin yang harus dijual pemerintah semestinya juga
setara dengan kualitas internasional.

Faktanya, premium yang dijual Pertamina tetap saja bensin
berkualitas rendah. Angka oktannya cuma 88 (RON 88) dan masih
bertimbel (leaded gasoline). Dengan kata lain premium yang
dijual Pertamina tidak setara dengan bensin yang dijual di
Singapura, sekalipun harganya sudah harga Singapura.

Apakah Presiden tidak menyadari bahwa para staf ahlinya dan
Pertamina telah menyodorkan perhitungan harga yang tidak akurat?
Rakyat telah dipaksa membayar premium bertimbel RON 88 lebih
mahal daripada harga sebenarnya di pasar internasional.

Mari kita coba hitung harga riil…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…