Pengantin Darah
Edisi: 30/33 / Tanggal : 2004-09-26 / Halaman : 104 / Rubrik : KL / Penulis : Asa, Syu'bah , ,
Syu'bah Asa *)
*) Wartawan
ORANG-orang yang memasang bom di depan Kedutaan Besar Australia di Jakarta itu (pekan kedua bulan ini) bukan orang jahat. Juga yang di Hotel Marriott maupun di Bali sebelumnya. Karena itu cap seperti "tindakan keji" yang dilemparkan kepada mereka hanya bisa dipahami kalau dilihat dari sisi korban: betapa daging tercabik-cabik, betapa anak menjadi buta atau lumpuh, betapa nyawa-nyawa melayang. Tapi tidak dari segi niat. Tidak sama dengan mereka yang melakukan mutilasi: memotong-motong mayat menjadi tiga belas atau sekian belas bagian, memasukkannya ke dalam beberapa kantong plastik dan membuangnya secara tersebar-sebar. Juga tidak sama dengan Sumanto atau siapa pun yang memakan daging mayat untuk tujuan kekebalan atau "ilmu" tertentu.
Orang-orang itu merasa perbuatan mereka mulia. Karena itu tuntutan agar mereka dihukum seberat-beratnya tidak relevan. Karena para pelaku itu sudah hancur. Artinya, mereka tidak takut mati: daging mereka berceceran tersangkut di pagar-pagar. O, bagaimana kalau dalangnya saja? Dr. Azahari dan Noordin Mohammad Top? Saya kira mereka juga tidak takut mati. Hanya mereka belum ditugaskan, atau menugaskan diri, untuk itu.
Lihat saja istilah "pengantin" yang digunakan untuk petugas pelaksana pengeboman atau eksekutor lapangan. "Pengantin" adalah ungkapan yang tumbuh dari keyakinan bahwa orang yang gugur syahid langsung dijemput bidadari. Orang yang maju dalam perang agama bisa menyimpan romantisme itu di bawah sadarnya,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…