Nama-nama Di Air Keruh

Edisi: 29/33 / Tanggal : 2004-09-19 / Halaman : 84 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : , ,


Susunan kabinet menjadi ajang pertarungan orang di sekitar kandidat presiden. Juga upaya untuk mendongkrak citra calon presiden.

SEORANG anggota tim sukses calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono suatu kali berbisik kepada Tempo. "Jangan pernah menanyakan susunan kabinet kepada Bapak. Pasti tidak akan dijawab," katanya, "Tanya saja hal yang lain."

Di tengah derasnya permintaan publik agar calon presiden mengumumkan siapa saja calon menteri mereka, kedua kandidat memilih tutup mulut. Sosok calon menteri ibarat bayang-bayang di air butek: samar-samar, keruh, sebentar tampak sebentar menghilang.

Ketika seorang kandidat merasa perlu meningkatkan citranya, dilemparlah satu-dua nama--umumnya orang baik, intelektual atau tokoh agama--sebagai calon menteri. Mereka yang disebut bisa cuek bebek, bisa pula jadi mengembang hidungnya. Tapi, sebentar kemudian, nama itu hilang karena tak pernah disinggung-singgung lagi. Maklum saja, yang menyebut juga bukan kandidat presiden, melainkan hanya orang dekatnya.

Megawati, misalnya, hingga saat ini belum pernah mengucap nama menterinya. Yudhoyono idem dito. SBY memang pernah memberikan isyarat bahwa salah satu menteri agamanya akan diambil dari tokoh Nahdlatul Ulama. Tapi ya sekadar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…