Lengang Tanpa Peloncat Pagar
Edisi: 31/34 / Tanggal : 2005-10-02 / Halaman : 108 / Rubrik : LAPUT / Penulis : Widowati, Utami , ,
LELAKI setengah baya itu berbaring di atas rumput dengan kepala berbantal tangan. Angin sepoi-sepoi dan rindangnya pohon beringin di gerbang utara Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, membuat matanya sesekali terpejam. Gerobak minuman dagangannya dibiarkan begitu saja.
Bila pembeli datang, barulah ia bangkit melayani. Beginilah sejak Ragunan ditutup, pembeli begitu sepi, kata Budi, si pedagang, sambil menunjuk botol-botol minuman yang masih utuh. Ragunan yang biasanya selalu ramai kini lengang bukan kepalang. Yang tinggal hanya suara hewan penghuni kandang saling bersahutan, juga kicau burung liar yang beterbangan di dalam taman satwa itu.
Pendapatan Budi pun merosot tajam. Biasanya, dalam sehari ia bisa mengumpulkan uang Rp 100 ribu. Sekarang duit yang bisa saya bawa pulang paling banyak hanya Rp 50 ribu, kata…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Willem pergi, mengapa Sumitro?; Astra: Aset nasional
1992-08-08Prof. sumitro djojohadikusumo menjadi chairman pt astra international inc untuk mempertahankan astra sebagai aset nasional.…
YANG KINI DIPERTARUHKAN
1990-09-29Kejaksaan agung masih terus memeriksa dicky iskandar di nata secara maraton. kerugian bank duta sebesar…
BAGAIMANA MEMPERCAYAI BANK
1990-09-29Winarto seomarto sibuk membenahi manajemen bank duta. bulog kedatangan beras vietnam. kepercayaan dan pengawasan adalah…