Bersama Menyokong Lapindo
Edisi: 30/35 / Tanggal : 2006-09-24 / Halaman : 26 / Rubrik : NAS / Penulis : Setyarso, Budi , Susanto, Heri , Abidien, Zed
SUDAH lebih dari 100 hari lumpur panas menyembur dari Kecamatan Porong di bumi Sidoarjo. Siang-malam tak pernah henti. Sumbernya malah bertambah. Lautan air pekat terus melahap bangunan yang ada di sekitarnya. Jumat pekan lalu, Desa Mindi, yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari pusat semburan, sudah tergenang.
Mulai menyembur dari kawasan eksplorasi gas PT Lapindo Brantas, anak perusahaan Grup Bakrie, 29 Mei lalu, lumpur kini telah menelan 1.810 rumah penduduk. Delapan belas gedung sekolah, dua kantor pemerintahan, 20 pabrik, dan 15 masjid di lima desa tak tampak lagi. Areal sawah dan permukiman penduduk seluas 350 hektare kini jadi danau.
Penduduk di sekitar sumur Banjar Panji-1 hidup dalam panik, waswas kampung mereka segera terendam. âPemerintah di Jakarta sudah tahu desa kami akan tenggelam, tetapi diam saja,â kata seorang penduduk Besuki, Sidoarjo. Di desa lain seperti Pejarakan, penduduk curiga lumpur sengaja dialirkan ke permukiman mereka.
Hingga kini, 3.000 keluarga, atau sekitar 10 ribu orang, telah terusir dari tempat tinggalnya. Berbagai fasilitas publik seperti jalan tol dan rel kereta api pun terus terganggu.
Desakan lumpur hampir mustahil ditahan karena volumenya semakin…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?