Orang Indonesia Di Kamp Nazi
Edisi: 30/35 / Tanggal : 2006-09-24 / Halaman : 55 / Rubrik : IQR / Penulis : Kalim, Nurdin , ,
Parlindoengan Loebis (1910-1994) seorang dokter, dan dalam otobiografinya, Orang Indonesia di Kamp Konsentrasi Nazi, ia menolak bercerita tentang orang-orang yang menangis. âAku harus siap untuk ditawan beberapa tahun. Itu pun kalau aku tidak terbunuh. Untuk dapat survive dalam kamp berlama-lama, aku harus mempunyai hati yang keras dan tanpa rasa, seperti batu,â katanya.
Tempo menuliskannya, menukilkan buku itu untuk Anda. Juga kenang-kenangan dari beberapa orang yang pernah bersentuhan langsung kepadanya.
... Aku dimasukkan ke sebuah sel yang telah dihuni oleh tiga orang. Besar ruangan itu tiga kali tiga meter dan mempunyai dua tempat tidur besi tanpa kasur.... Dalam ruangan itu ada sebuah lubang di mana kami dapat buang air kecil dan besar. Lubang itu ditutup dengan sebilah kayu saja. Siapa yang tidur dekat lubang itu akan mencium bau yang amat busuk....
PARLINDOENGAN Loebis melukiskan hari pertama ia disekap tentara Nazi. Inilah awal dari babak mengerikan dalam hidupnya ketika ia diciduk dua polisi rahasia Belanda di rumah sekaligus tempat prakteknya sebagai dokter di Amsterdam, pada suatu siang, akhir Juni 1941.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Leiden, Belanda, itu dibawa ke Euterpestraat, markas Gestapo, polisi rahasia Nazi Jerman. Sejak itu lelaki berdarah Batak itu harus meringkuk di empat kamp konsentrasi Nazi selama empat tahun: Kamp Schoorl dan Amersfoort di Belanda, serta Buchenwald dan Sachsenhausen di Jerman.
Parlindoengan Loebis adalah Ketua Perhimpoenan Indonesia periode 1936-1940. Ini merupakan organisasi mahasiswa Indonesia di Belanda yang progresif, berpengaruh, dan mencita-citakan kemerdekaan Indonesia. Ketika penangkapan itu terjadi, Parlindoengan masih dalam suasana bulan madu: baru sekitar dua bulan melangsungkan pernikahannya dengan Johanna Soumokil.
Petikan penuturan di atas merupakan bagian dari otobiografi Parlindoengan Loebis, Orang Indonesia di Kamp Konsentrasi Nazi, yang terbit pada akhir September ini. Diterbitkan Komunitas Bambu, Depok, Jawa Barat, buku setebal 292 halaman ini merupakan dokumen sejarah yang sangat menarik dan penting. Bukan saja kisah dramatisnya…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dan Sang Guru Berkata...
2004-04-18Novel filsafat sophie's world menjadi sebuah jendela bagi dunia untuk melihat dunia imajinasi dan edukasi…
Enigma dalam Keluarga Glass
2010-04-11Sesungguhnya, rangkaian cerita tentang keluarga glass adalah karya j.d. salinger yang paling superior.
Tapol 007: Cerita tentang Seorang Kawan
2006-05-14pramoedya ananta toer pergi di usia 81 tahun. kita sering mendengar hidupnya yang seperti epos.…