Ujung Sebuah Kesabaran

Edisi: 30/34 / Tanggal : 2005-09-25 / Halaman : 60 / Rubrik : OR / Penulis : Suseno, ,


GADIS itu meluapkan emosinya dengan membanting raket. Sempat terpana, kedua tangannya membekap mulut. Dia seolah tidak percaya pada peristiwa yang baru saja dialaminya. Setelah sadar sebuah gelar telah diraihnya, senyumnya pun merekah. Lalu, dia berlari-lari kecil mendekati penonton. Di sana ada ibu dan adik perempuannya yang duduk di barisan depan. Dipeluknya kedua wanita itu bergantian dengan rasa bahagia.

Dialah Kim Clijsters. Sabtu dua pekan lalu, petenis putri asal Belgia ini baru saja menuntaskan pertarungan final dalam kejuaraan Amerika Serikat Terbuka di Flushing Meadows, New York. Menghadapi petenis Prancis Mary Pierce, dia menang dua set langsung, 6-3, 6-2. Inilah sukses pertama Kim merebut gelar juara di arena grand slam.

Gelar itu terasa manis karena selama ini dia selalu gagal menggapainya. Kim juga sempat beristirahat cukup lama karena cedera kaki dan tangannya. "Sulit dipercaya. Ini sangat berarti bagi saya. Apalagi saya selalu gagal pada tahun-tahun sebelumnya," kata perempuan 22 tahun itu.

Kesempatan untuk meraih gelar juara sebenarnya telah menghampiri Kim saat masih…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…