Sepotong Jalan Bertabur Azab
Edisi: 44/34 / Tanggal : 2006-01-01 / Halaman : 64 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : , ,
LELAKI itu memicingkan mata dan menatap lurus sebidang jalan menuju Sungai Temareum, Lambeusoi, Aceh Jaya. Umurnya sudah 70 tahun. Tapi Ibrahim Ubaidahâwarga setempat biasa memanggilnya Boidah âmasih berdiri gagah di beranda kedai miliknya.
Pada musim angin barat seperti saat ini, hujan turun lebat dan memahat jalan di depan kedai itu menjadi cacahan lumpur. Boidah menatap ujung jalan yang terputus aliran sungai. Tak ada lagi jembatan.
Di seberang, satu rakit ponton bergerak lamban dengan mesin 40 tenaga kuda, tersengal-sengal mendorong rakit kayu yang mengapung di atas tiga drum baja itu. Di atasnya berdesakan dua truk sesak muatan, satu mobil pick up, dan empat sepeda motor.
Bagi Boidah, cukuplah itu mencampakkan dia kembali ke suatu masa: Aceh dua puluh tahun silam. âKami kembali ke zaman rakit,â kata Boidah. Dia duduk di bangku sambil mengisap kretek, lalu menyorongkan air nira dalam botol plastik: masam bercampur getir, seperti nasib daerah berjarak 90 kilometer arah barat Banda Aceh itu.
Dulu, geliat hidup warga di sana pernah bergantung pada 470 kilometer bentangan jalan dari Banda Aceh ke Tapak Tuan. Dua puluh tahun silam, pemerintah membangun jalan itu untuk menerabas isolasi pantai barat Aceh.
Dimulai dari ujung Jalan Teuku Umar di Banda Aceh, aspal mulus lalu membentang hingga Meulaboh, ibu kota Aceh Barat, dan menjangkau Tapak Tuan, ibu kota Aceh Selatan. Bagian terpenting adalah proyek pembangunan jalan Banda Aceh-Meulaboh atau Projabam, salah satu program andalan Ibrahim Hassan, Gubernur Aceh masa itu.
Sebelumnya, ruas jalan Banda Aceh-Meulaboh berjarak 240 kilometer itu dikenang sebagai âazab duniaâ. Jika musim hujan, saat tanah dikikis air, semua batu makadam penopang badan jalan terlepas berserakan. Lumpur menggumpal seperti keluar dari perut bumi.
Tak terbilang kendaraan umum terjebak di sana. Dalam kondisi normal, jarak tempuh jalan itu paling lama satu hari. Tapi, kalau hujan mengamuk, bisa terjerat dua hari dua malam.
Jangan tanya soal jalan beraspal pada waktu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…