Akhir Sebuah Tidur Sunyi

Edisi: 44/34 / Tanggal : 2006-01-01 / Halaman : 70 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : , ,


PADA sebuah gedung suwung—kosong dan senyap—perempuan itu bertahan. Hanya ada gelap di sana. Bilah-bilah papan dindingnya sudah keropos. Gentengnya penuh lumut dan sebagian sudah diganti dengan seng yang juga sudah karatan. Di tengah bangunan itu, di sebuah loket reot, buruh cuci itu berumah dengan dua anak gadisnya.

”Sudah dua tahun saya tinggal di stasiun ini,” kata Aminah. Di Stasiun Ule Lheu inilah—sekitar delapan kilometer dari Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh—janda berusia 55 tahun itu memulai dan mengakhiri hari-harinya.

Itulah senjakala kejayaan Stasiun Ule Lheu, yang pada masa Belanda menjadi landmark Banda Aceh seperti Stasiun Gambir di Jakarta. Pada 1874-an, stasiun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

M
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04

Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…

D
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04

Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…

Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04

Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…