Patah Sebelum Tumbuh

Edisi: 44/34 / Tanggal : 2006-01-01 / Halaman : 92 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : , ,

CALANG adalah kota yang patah sebelum tumbuh. Setelah rata digulung tsunami, kini ibu kota Kabupaten Aceh Jaya itu tertatih-tatih bangkit kembali sebagai sebuah kota. Kami kembali ke titik nol, ujar Asisten Bupati Calang, Bukhari, saat Tempo berkunjung ke kota itu dua pekan silam. Di sana, apa yang disebut infrastruktur kota lenyap tak berbekas.

Hujan yang turun sepanjang pekan membuat jalanan kota itu berkubang lumpur. Apa boleh buat, setahun setelah bencana dahsyat itu Calang tetap harus kita sebut berstatus darurat, dan mungkin juga gawat. Pemerintahan dijalankan dari balik bilik-bilik kayu. Komunikasi lewat telepon seluler kerap macet. Semua berkas administrasi sudah terlarung ke samudra.

Apa yang disebut kantor bupati adalah barak dengan kamar-kamar bersekat papan tripleks. Jika malam hari, para pejabatnya terpaksa menyulap ruang kerja menjadi kamar tidur. Siang itu, dari kamar belakang yang rupanya difungsikan juga sebagai dapur, aroma masakan menyergap. Semua serba sulit di sini, ujar istri Bukhari, yang hari itu mengolah ikan teri untuk santap siang suaminya.

Situasi lebih parah karena hampir enam bulan belakangan jalan tembus dari Banda Aceh ke Calang putus total. Jalan ke Banda Aceh itu pernah tembus, tapi hanya bertahan tak lebih dari dua bulan, ujar Alfian Ghulam, Kepala Dinas Perhubungan Aceh Jaya. Waktu itu, kata Ghulam, TNI bekerja keras membuka jalan darurat pasca-tsunami dari Banda Aceh ke Calang. Tapi, karena digerus…

Keywords: -

---

Foto Terkait