Suara Dari Kedai Kopi

Edisi: 44/34 / Tanggal : 2006-01-01 / Halaman : 120 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : Kusumawijaya, Marco, ,

SEMUA organisasi yang bekerja di Aceh baiknya mengaku gagal secara kolektif memenuhi harapan Aceh, meskipun semua orang sudah bekerja maksimal. Jumlah rumah yang terbangun jauh di bawah target. Kualitas prihatin. Di banyak desa, the whole is less than the sum of all, karena tumpang-tindih, dan perbedaan standar—yang satu membangun permanen, sementara yang lain membangun sementara—di dalam desa yang sama.

Rebutan lahan menjadi-jadi—sampai abai etika, tidak kontak koordinasi—terutama setelah sebagian organisasi mendapat teguran dari atasan karena pencerapan dana operasional sangat tinggi, sementara pencerapan dana untuk masyarakat rendah. Lahan-lahan ”subur”—ialah yang penduduknya sudah mulai kembali—menjadi serbuan sehingga surplus bantuan, sementara yang lain kekurangan. Beberapa manajer program dan fasilitator pun makin berperilaku seperti salesperson ketimbang sebagai agen perubahan.

Ini kesalahan historis: tak sejak dini rakyat dipercaya kembali ke desa asal, membangun rumah segera setelah tsunami. Kesalahan governance nasional dalam memberikan kebijakan dini ini, ironisnya, baru mulai diulang lagi sekarang oleh banyak pelaku, dengan mulai membangun rumah-rumah sementara, yang seharusnya dilakukan sudah sejak Januari-Februari lalu, seperti yang dilakukan oleh beberapa organisasi nasional, yang kini terbukti paling cepat menyelesaikan sejumlah rumah permanen. Dua puluh dua ribu rumah sementara yang dibangun oleh International Federation of Red Cross/Red…

Keywords: -

---

Foto Terkait