Mereka Yang Membuka Kemungkinan

Edisi: 44/34 / Tanggal : 2006-01-01 / Halaman : 164 / Rubrik : KIB / Penulis : , ,

Karya-karya inspiratif yang membuka jalan baru sangat ditunggu dalam kesenian kita. Lebih kurang 40 tahun lalu, Iwan Simatupang menyebut: melahirkan kesegaran imajinasi adalah tantangan Indonesia di masa depan. Yang diperlukan, penjelajahan-penjelajahan bentuk dan gagasan sebuah karya seni yang dapat mengilhami orang membayangkan kemungkinan-kemungkinan ke depan.

Untuk itulah pada setiap akhir tahun majalah Tempo memilih karya-karya terbaik, dari sastra sampai seni rupa. Sejak tiga tahun terakhir, kami mengamati kuantitas karya semakin tinggi, tapi kualitas belum menggembirakan. Kami mendata karya-karya mana saja yang masih mampu menyajikan realitas dengan cara yang kreatif, mengejutkan, penuh kekuatan ekspresi. Lalu dengan kriteria-kriteria tertentu kami berdebat, memilih yang terbaik. Kami berencana akan terus menyelenggarakan kegiatan ini tiap tahun.

Tentu, untuk hajat ini kami tak bekerja sendirian. Untuk tahun 2005, kami mengundang beberapa pengamat seni dan sastra yang kami anggap kompeten, untuk ”penjurian”, antara lain Hendro Wiyanto, Bambang Bujono, Firman Ihsan, Manneke Budiman, dan Hasif Amini. Sementara itu, ”orang dalam” sendiri: Seno Joko Suyono, Malela Mahargasarie, Idrus F. Shahab, Leila S. Chudori, R. Fadjri, Rully Kesuma, Bina Bektiati, dan Nurdin Kalim.

Fokus perhatian kami terutama pada karya, karena kami ingin menghindari unsur ketokohan dalam menentukan pilihan. Pada zaman seperti ini, kami juga melihat banyak karya lahir dihantui…

Keywords: -

---

Foto Terkait