Abu Nuwas
Edisi: 29/34 / Tanggal : 2005-09-18 / Halaman : 152 / Rubrik : CTP / Penulis : Mohamad, Goenawan , ,
SEBUAH kota bisa mengejutkan, juga Bagdad pada abad ke-9. Abu Nuwas adalah bagian dari yang mengejutkan itu. Pada masa kecil di Indonesia kita mengenalnya dari dongeng bekas yang datang entah dari mana: ia seorang yang cerdik, licin, dan jenaka, tapi juga konyol, yang hidup pada masa khalifah Harun Al-Rashid. Tapi para penulis sejarah kesusastraan Arab memandangnya dengan hormat: dialah penyair pembawa suara modernitas (hadatha) di sebuah zaman yang cemerlang tapi tak selamanya mudah.
Ia lahir pada pertengahan abad ke-7 di Avaz, Persia, dan meninggal sebelum umur 60 di Bagdad. Ibunya seorang perempuan penenun dari Persia, dan ayahnya, yang tak pernah ia kenal, seorang prajurit dari Damaskus. Dalam hidup yang terjepit, sang ibu menjual si kecil Abu Nuwas kepada seorang tabib dari Yaman.
Dibawa ke Basra, anak ini belajar mengaji Quran. Tapi apa lacur. Abu Nuwas adalah seorang remaja berwajah rupawan, rambutnya keriting panjang, dan geraknya luwes. Ia memikat hati penyair Waliba ibn al-Hubab, yang kemudian jadi guru dan kekasihnya. Mereka hidup bersama di Kufa.
Dua tahun…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Xu
1994-05-14Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…
Zlata
1994-04-16Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…
Zhirinovsky
1994-02-05Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…