Elite Tapi Terjepit
Edisi: 52/31 / Tanggal : 2003-03-02 / Halaman : 39 / Rubrik : NAS / Penulis : Sepriyossa, Darmawan, ,
JARAK antara jadi pahlawan dan setan ternyata hanya setipis kulit ari ibaratnya. Lihat saja Anang Sumpena. Sebagai anggota Gegana, pasukan khusus dari kesatuan elite polisi Brigade Mobil (Brimob), dia adalah salah satu elite dari yang paling elite. Ajun komisaris polisi itu punya tugas mulia: menjinakkan bom. Sampai kemudian narkotik memperbudaknya, dan menyeretnya ke perbuatan yang sulit dibayangkan: meledakkan gedung milik korpsnya sendiri.
Tapi, bahkan jika semua tudingan kepadanya terbukti, aksi Anang Sumpena sebenarnya cuma satu dari segudang aksi kriminal yang melibatkan anggota Brimob. Impitan ekonomi dan tekanan pekerjaan membuat mereka rentan godaan.
Pekan lalu, seorang polisi berpangkat bhayangkara satu (bharatu) ditangkap karena menembakkan senjatanya secara membabi-buta dan membuat satu nyawa melayang. Mantori namanya. Berpakaian preman, dia sering mengutip uang dari bandar judi togel murahan yang semestinya justru dia tangkap.
Di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?