Api Telah 'merenovasi' Tanah Abang
Edisi: 52/31 / Tanggal : 2003-03-02 / Halaman : 40 / Rubrik : NAS / Penulis : Taufik, Ahmad , Hidayat, Bagja, Jamaluddin, Djadjang
HAJAH Nurcahya, 68 tahun, sejak Kamis pekan lalu harus mengubah kebiasaannya. Lazimnya, tiap pukul 08.30 pagi, Amaâbegitulah warga Kebon Pala itu dipanggil, dan begitu pula ia membahasakan dirinyaâsudah melangkah dari rumahnya menuju tokonya di Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Namun, sejak si jago merah melahap kiosnya Rabu pekan silam, ia menjadi goyah.
"Waktu anak saya membangunkan, saya tak tahu apa yang harus saya lakukan. Biasanya sepagi itu Ama sudah membuka toko, tapi kini toko sudah habis. Saya bingung mau ngapain," ujar ibu tujuh anak itu dengan bola mata berkaca-kaca.
Ama amat pantas bersedih. Tujuh kios milik anak-anak dan adiknya ludes dimakan api. "Satu toko, isinya saja, sekitar Rp 300 juta. Jadi, semuanya lebih dari dua miliar rupiah," tuturnya. Pedagang tekstil ini merintis usahanya dari bawah. Ia sudah membuka kios sejak Pasar Tanah Abang mulai berbentuk bangunan kukuh pada 1975.
Saat api mulai melahapi bangunan pasar, Ama mengaku sedang termenung menunggu kios yang sepi pembeli. "Hari itu sekitar pukul setengah satu siang. Saya baru dapat Rp 500 ribu. Tiba-tiba datang kuli-kuli pasar mengingatkan agar segera pergi karena ada kebakaran," ceritanya. Asap sudah memenuhi lorong-lorong. Asal api ternyata berdekatan dengan kios Amaâdari gardu listrik yang mengalami korsletingâhanya berjarak 200 meter. "Padahal sudah sering terjadi korslet di gardu itu. Herannya, tak pernah diperbaiki dengan serius," tutur Ama, menyesali.
Tak sepotong pun barang Ama terselamatkan. "Karena asap yang hitam dan api begitu cepat membakar, saya hanya bisa menonton dengan sedih dari Jalan Wahid Hasyim,"…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?