Dari Teror Ke Mata Sapi

Edisi: 52/31 / Tanggal : 2003-03-02 / Halaman : 55 / Rubrik : MS / Penulis : Fadjri, Raihul , ,


DUA laki-laki berdasi duduk di atas kursi di depan meja. Tak tampak ada niat untuk memainkan dua keyboard yang mematung di sebelah mereka. Justru suara mereka yang datar, naik, turun, asyik membaca naskah secara bergantian. Kadang dalam bahasa Inggris, saat lain dalam bahasa Jawa. Kadang dengan suara berbisik, saat lain bak seorang orator di podium dengan tangan mengacung. Meja dipukul, air diteguk, menguap, tertawa, merokok, batuk-batuk, dan sesekali mata melirik ke arah jam yang ada di depan mereka saat membaca naskah. Persis 45 menit adegan ini berlangsung.

Sama sekali tak ada musik dalam pengertian konvensional yang terdengar. Penonton terperangah dan baru bertepuk tangan setelah pembawa acara memohon.

Adalah pemusik kontemporer Sapto Raharjo, 48 tahun, yang menyuguhkan karya "nabi" musik kontemporer, John Cage, 45' for Speaker, sebagai uji coba untuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Skandal Bapindo dalam Irama Jazz
1994-05-14

Harry roesli dan kelompoknya mengetengahkan empat komponis muda, dan kembali menggarap masalah sosial. dihadirkan juga…

N
Ngeng atau Sebuah Renungan Sosial
1994-05-21

Djaduk ferianto, yang banyak membuat ilustrasi musik untuk film, mementaskan karya terbarunya. sebuah perpaduan musik…

A
Aida di Podium yang Sumpek
1994-05-21

Inilah karya kolosal giuseppe verdi. tapi london opera concert company membawakannya hanya dengan enam penyanyi,…