Mari Mempercantik Rumah

Edisi: 52/31 / Tanggal : 2003-03-02 / Halaman : 87 / Rubrik : IT / Penulis : , ,


KUNCINYA terletak pada jelinya produsen bahan bangunan menggarap peluang bisnis pada proyek renovasi dan ekspor. Para konsumen berkantong tebal tidak berat menggelontor ratusan juta rupiah untuk mempercantik rumahnya supaya makin nyaman dan mewah. Pengetahuan konsumen akan mutu dan pelayanan, serta selera yang beraneka ragam, terus berkembang.

Ketika bisnis properti ambruk, disusul terhentinya sejumlah proyek konstruksi, banyak yang meramalkan bisnis industri terkait seperti genting, keramik, semen, dan saniter akan ikut terpuruk. Aneh bin ajaib, meski kapasitas produksi terpasang tidak maksimal, beberapa merek produsen ”kosmetik” bangunan ini tetap meluncurkan produk baru dan promosi jorjoran. Terhentinya proyek konstruksi primer tidak membuat mereka patah arang. Kejelian membaca pasar justru makin tajam. Peluang pasar domestik yang mengandalkan proyek renovasi dan ekspor ternyata masih membuat bisnis ini sama mengkilapnya dengan tampilan produknya.

Ketika tahun 1998 krisis sedang hangat, penjualan semen 22,3 juta ton dengan konsumsi sekitar 19,2 juta ton. Di luar dugaan, tahun 2001 justru penjualan meningkat sampai…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Surga di Teluk Cendrawasih
2007-11-04

Surga di teluk cendrawasih

I
Indragiri Hulu Menjawab Tantangan
2007-11-04

Indragiri hulu menjawab tantangan

P
Potensi Sumber Daya Alam Kami Melimpah
2007-11-04

Potensi sumber daya alam kami melimpah