Koalisi Selepas Santap Siang
Edisi: 26/33 / Tanggal : 2004-08-29 / Halaman : 38 / Rubrik : NAS / Penulis : Agustina, Widiarsi , Yasa, Ecep. S. , Arvian, Yandhrie
Akbar Tandjung memimpin koalisi permanen empat partai. Partai Golkar memetik keuntungan terbanyak?
BERULANG-ulang Megawati memekik, "Pantare, pantare, pantare." Sekitar seribu orang penyokong PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Damai Sejahtera, yang hadir dalam aneka kostum, segera membahanakan sahutan: "Merdeka, merdeka, merdeka." Suasana Deklarasi Koalisi Kebangsaan di Ruang Utama Hotel Gran Melia pada Kamis pekan silam itu tak ubahnya pesta kemenangan. Optimisme menjulang, senyum menebar di mana-mana. Para pembesar partai yang duduk di deretan depan memamerkan keakraban yang sangat, hampir sepanjang malam.
Semua pembesar partai itu sepakat menyokong pasangan Megawati dan Hasyim Muzadi dalam putaran kedua pemilu presiden 20 September--sokongan yang sangat membesarkan hati Mega, presiden yang berkuasa sekarang. Putri presiden pertama Indonesia ini kelihatan benar sedang bungah hatinya malam itu. Ia begitu antusias ketika meneriakkan "pantare-pantare".
Pantare?
Kata itu, menurut Mega, yang berbicara tanpa teks, berarti "mengalirlah". Bergabungnya sejumlah partai, kata dia, bagaikan aliran sungai, dari kecil menjadi besar, menuju satu muara, yaitu kejayaan negeri. "Jadi, pantare-pantare artinya semoga semuanya mengalir ke satu tujuan," katanya disambut tepuk tangan seru.
Mega kelihatan yakin buah kerjanya akan mendatangkan hasil baik. Selama dua bulan penuh ia bertandang ke segala penjuru, hampir ke semua tokoh penting di pucuk Republik. Ia datangi rumah Ketua Umum Partai Golkar Akbar Tandjung di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan. Juga ke kediaman Wakil Presiden Hamzah Haz, yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan, tiga pekan lalu. Lalu juga ke tokoh Ciganjur lainnya, Amien Rais…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?