Ngebut Di Dunia Maya Dengan Cdma

Edisi: 26/33 / Tanggal : 2004-08-29 / Halaman : 48 / Rubrik : TEI / Penulis : Sholihin, Burhan , ,

Akses Internet tanpa kabel makin murah dan cepat. Online dari pelosok desa terpencil pun tak masalah, asal sinyal tersedia.

PELAHAP Internet itu bernama Satyo Nugroho. Ke mana pun melangkah, sarjana teknik sipil Institut Teknologi Bandung itu tak pernah bisa lepas dari Internet. Di kafe, pusat belanja, hotel, di gunung tempat ia biasa camping, juga di rumah, komputernya selalu terhubung ke dunia maya. Pekerjaannya sebagai Chief Technical Officer Boleh.com itu memang menuntut ia harus selalu online 24 jam.

"Pekerjaan menuntut saya harus selalu mengecek status server," kata Satyo, arsitek yang menjadi bidan situs terkemuka Indonesia seperti SearchIndonesia.com dan Asiagateway.com. Boleh.com memang perusahaan yang mengandalkan pemasukan uang dari dunia hiburan online. Mereka menyediakan game-game online yang bisa diakses lewat Internet dan telepon seluler. Jadi, "Kalau server macet, bisa gawat, kan?" ujar Satyo.

Selalu nongol di dunia Internet di Indonesia tentu bukan pekerjaan gampang. Satyo, misalnya, di mobilnya selalu siaga peranti digital "siap tempur". Ada laptop, PDA (personal digital assistant--komputer genggam) paling canggih yakni XDA O2 II, dan dua PDA keluaran Ipaq. Namun itu saja ternyata tak cukup. Sering Satyo tak mendapatkan sinyal Internet yang memadai. Kalaupun bisa menjerat sinyal GPRS (General Packet Radio Service--layanan akses data dari telepon seluler) sering akses Internetnya lelet. Itulah yang kerap membikin bete Satyo.

Problem pelik Satyo itu terpecahkan dua bulan lalu sejak dia memakai Internet yang diberikan oleh Fren, operator seluler berbasis teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Internet ini, menurut Satyo, jauh lebih kencang ketimbang layanan…

Keywords: -

---

Foto Terkait