Kepada Aceh Di Masa Depan

Edisi: 17/34 / Tanggal : 2005-06-26 / Halaman : 68 / Rubrik : DMS / Penulis : Asgart, Sofian M. , ,


Hentikanlah Tipu Aceh!

Sejarah Aceh, negeri Serambi Mekah, dipenuhi kekerasan dan pelanggaran kemanusiaan. Akankah musibah tsunami menjadi momentum berakhirnya tragedi kemanusiaan secara signifikan di tanah Aceh?

SEJAK zaman kolonial, Aceh telah didera azab dan sengsara dalam rupa-rupa bentuk. Ibaratnya, kekerasan telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari di daerah itu. ”Kolonialisasi yang dilakukan Portugis dan Belanda itu memaksa rakyat Aceh mengacungkan senjata,” ujar Juanda, aktivis People Crisis Center (PCC) sekaligus tokoh kunci Aceh untuk riset Demos, yang hasilnya ditayangkan dalam tulisan kali ini.

Selama berabad-abad Belanda dengan gigih melakukan berbagai upaya untuk menaklukkan Aceh. Namun, selama itu pula serdadu Belanda frustrasi menyaksikan kobaran api jihad rakyat Aceh yang terus bergelora. Sejumlah nama besar yang tertoreh dalam sejarah menunjukkan bahwa Aceh merupakan ”bumi patriot” yang tak bisa diruntuhkan sekadar dengan kekuatan senjata.

Sayang, catatan sejarah tersebut tampaknya tidak dijadikan pegangan dan pelajaran berharga oleh para penghulu negeri ini untuk memahami kondisi Aceh secara bijaksana. Negeri ini, yang amat menyokong lahirnya Republik Indonesia, justru tenggelam dalam kemalangan bertubi-tubi setelah Indonesia merdeka.

Pada 17 Juni 1945, Bung Karno berpidato di lapangan Blang Padang, Kutaraja (Banda Aceh). Sang Presiden mengakui, Aceh adalah modal utama bagi perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Aceh berperan dalam kepemilikan pesawat terbang pertama Indonesia, Dakota. Karena itu, Soekarno menjanjikan status ”daerah istimewa” jika kelak Indonesia merdeka.

Namun, sejak kemerdekaan Indonesia dimaklumatkan pada 17 Agustus 1945 hingga rezim Soekarno berakhir, ”keistimewaan” Aceh tak pernah secara serius diberikan. Paling tidak, diundangkan seperti Daerah Istimewa Yogyakarta dan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta. Aceh merasa tertipu. Kaum tua-tua serta rakyat mulai menuai sakit hati. Peristiwa ini menjadi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

I
Ibarat Menunggu Godot
2005-07-24

Pemilihan langsung kepala daerah (pilkada) ditunggu banyak orang dengan antusiasme tinggi. ada harapan bahwa pilkada…

D
Dua Wajah dalam Pilkada
2005-07-24

Pemilihan kepala daerah diharapkan dapat memperbaiki representasi politik rakyat. faktanya, pemilihan itu tak mencerminkan keinginan…

P
Pilkada: Kegagalan 'Crafting Democracy'
2005-07-24

Sejak 1999 dan menjelang sidang tahunan mpr 2000, cetro (centre for electoral reform), yang didukung…