Suara Pesimis Dari Aceh

Edisi: 17/34 / Tanggal : 2005-06-26 / Halaman : 78 / Rubrik : DMS / Penulis : Tambunan, Rita O. , ,

IA bernama Bestari Bing Tengku Mahyar Raden—biasa dikenal dengan sebutan Bestari Raden. Usianya sekitar 50 tahun. Dulu ia dikenal sebagai guru olahraga yang andal, bahkan sempat ditunjuk sebagai salah satu pelatih kontingen provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dalam berbagai event olahraga nasional.

Minat Bestari pada pelestarian budaya tradisional dan lingkungan hidup kemudian menyeretnya ke berbagai aktivitas kampanye kasus-kasus pelanggaran lingkungan hidup. Aktivitas ini pula yang kemudian membuat ia dituduh terlibat dalam Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Namanya masuk daftar pencarian orang yang dikeluarkan Polres Tapaktuan, Aceh Selatan. Bestari pun terpaksa lari keluar Aceh.

Bestari hidup di Jakarta, aktif dalam aktivitas Aliansi Masyarakat Adat Nusantara, sebuah organisasi masyarakat sipil yang memperjuangkan hak-hak masyarakat adat dan lingkungan hidup. Pada awal 2004, ia ditunjuk menjadi anggota tim kajian proyek Ladia Galaska, proyek ruas jalan yang membelah hutan di Aceh yang dianggap kontroversial. Penunjukan dilakukan berdasarkan surat perintah tugas yang ditandatangani Menteri Lingkungan Hidup Muhammad Prakosa pada Februari 2004. Berangkatlah Bestari menuju Tanah Rencong, bumi kelahirannya.

Apa yang terjadi? Jangankan melakukan studi, Bestari malah diciduk aparat keamanan di bawah perintah Penguasa Darurat Militer Daerah NAD yang berkuasa waktu itu. Ia diseret ke meja hijau dengan tuduhan terlibat GAM sebagai komandan pasukan di Tapaktuan. Vonis lima…

Keywords: -

---

Foto Terkait