Lebih Sunda Ketimbang Sunda
Edisi: 25/33 / Tanggal : 2004-08-22 / Halaman : 70 / Rubrik : LIPSUS / Penulis : , ,
Berbekal pengalaman semasa kecil, Sofyan Tan merintis pembauran lewat dunia pendidikan. Pola orang tua asuh dinilai membantu proses pembauran.
DENGAN jari-jarinya yang tua, Mohammad Deseng alias Tan De Seng menggelitik suling tembang Surupan 62. Ditiupnya seruling bambu sepanjang 62 sentimeter itu, khusyuk dan merdu. Di belakang Deseng, jemari lentik Fitri Juliani Cintania--anaknya nomor dua--memetik dawai kecapi. Dalam sekejap, mengalunlah sepenggal lagu Raja Mantri. Syahdu dan seperti bukan berasal dari dunia hiruk-pikuk ini.
Deseng, 60 tahun, sepertinya memutuskan berkutat di kesenian Sunda. Pada akhir 2002, bersama teman-temannya, Liang Tze Hai dan Ny. Lim Chay Hin, ia mendirikan Padepokan Pasundan Asih. Mereka menggarap macam-macam: tari, musik, grup vokal, bahkan teater. Di rumah kontrakan Deseng di Jalan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Merebut Kembali Tanah Leluhur
2007-11-04Jika pemilihan presiden dilakukan sekarang, megawati soekarnoputri akan mengalahkan susilo bambang yudhoyono di kota blitar.…
Dulu 8, Sekarang 5
2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Sirkus Kepresidenan 2009
2007-11-04Pagi-pagi sekali, sebelum matahari terbit, email membawa informasi dari kakak saya. dia biasa menyampaikan bahan…