Tes Dna Di Kampung Kita

Edisi: 51/31 / Tanggal : 2003-02-23 / Halaman : 54 / Rubrik : KSH / Penulis : Wiyana, Dwi , Sunudyantoro, Hilmansyah, Hilman


BEJO Taruno, sebut saja begitu, sungguh bukan sopir biasa. Putra Tulungagung, Jawa Timur, itu sangat peduli dengan kebersihan nasab alias garis keturunannya. Pertengahan bulan lalu, dengan tergopoh-gopoh ia datang ke Seksi Serologi Forensik dan Biomolekuler, Ilmu Kedokteran Forensik, Fakultas Kedokteran Unair-RSUD Dr. Soetomo, Surabaya. Dan Bejo tak sendirian. Ia muncul bersama istri keduanya, dan seorang balita.

"Dok, saya mau melakukan tes DNA!" ujar Bejo, pendek, kepada Soekry Erfan Kusuma dan Indrayana Noto Soehardjo, keduanya dokter di Bagian Serologi. Mereka terperangah, tapi mencoba telaten melayani. Bejo berterus terang ingin mengetahui: benarkah anak yang dilahirkan istrinya itu darah dagingnya? Selama 14 tahun menikah dengan istri pertamanya—bahkan hingga pernikahan berakhir dengan perceraian—ia tak dikaruniai momongan. Bejo menatap anak yang lelap di pelukan sang istri dengan seribu pertanyaan. Jangan-jangan….

Ia tak keberatan mengeluarkan Rp 5 juta untuk mendapatkan jawab. Ia harus menunggu seminggu setelah sampel darahnya diambil, untuk diolah dengan metode PCR (Polymerase Chain Reaction),…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Awas, Olahraga dan Rapuh Tulang
1994-05-14

Olahraga keras dan berlebihan bisa mengakibatkan rapuh tulang. pelari maraton, pebalet, atlet dayung, dan pelatih…

D
Dari Mana Raja Singa di Wamena?
1994-04-16

Banyak penduduk pedalaman irian jaya ditemukan mengidap penyakit kelamin. sejumlah pria pernah diundang "pesiar" ke…

C
Cangkok Cara Tegalrejo
1994-04-16

Rumah sakit tegalrejo semarang mencatat sukses mencangkok sumsum penderita talasemia. tanpa transfusi, pasien bisa hidup…