Bagdad

Edisi: 51/31 / Tanggal : 2003-02-23 / Halaman : 130 / Rubrik : CTP / Penulis : Mohamad, Goenawan , ,


IA sebuah kota yang berubah dari sebuah geografi menjadi sepatah kata dalam dongeng.

Semua ini mungkin bermula ketika Khalif al-Mansur di abad ke-9 mendengar bahwa Bagdad, kota Babilonia tua itu, punya siang yang sejuk di musim panas. Maka di tahun 762 sang Khalif memindahkan tempat kediamannya dari Hashimiya dan memboyong kantor-kantor pemerintahannya dari Kufa. Empat tahun lamanya kota itu dibangun oleh 100 ribu pekerja dan undagi. Berangsur-angsur, istana, gedung, masjid, kebun, dan perumahan berdiri berderet sepanjang Sungai Tigris.

Sebuah pusat baru pun lahir. Bagdad (artinya "Anugerah Tuhan") diganti namanya menjadi Medinat-al-Salam ("Kota Perdamaian"), dan ia pun jadi sebuah pentas, mungkin etalase, dan bahan cerita dan percakapan. Ketika madinah itu berumur 400 tahun, penyair Persia Anwari al-Khurasani masih mengaguminya dengan bergairah. "Diberkatilah Bagdad," tulisnya, dan dari puisinya kita bisa bayangkan bagaimana kehidupan urban saat itu:

Taman-taman penuh dara yang juita seperti Kashmir

Dan ribuan gondola bergerak di atas air

Bagdad mungkin kota terbesar…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

X
Xu
1994-05-14

Cerita rakyat cina termasyhur tentang kisah percintaan xu xian dengan seorang gadis cantik. nano riantiarno…

Z
Zlata
1994-04-16

Catatan harian gadis kecil dari sarajevo, zlata. ia menyaksikan kekejaman perang. tak jelas lagi, mana…

Z
Zhirinovsky
1994-02-05

Vladimir zhirinovsky, 47, banyak mendapat dukungan rakyat rusia. ia ingin menyelamatkan ras putih, memerangi islam,…