Mendekap Shinta Tanpa Ambisi

Edisi: 16/34 / Tanggal : 2005-06-19 / Halaman : 136 / Rubrik : EB / Penulis : Hadiwinata, Thomas , ,


GRUP Sinar Mas kembali merengkuh perbankan. Setelah kehilangan Bank Internasional Indonesia (BII) empat tahun silam, konglo-merasi yang dikendalikan keluarga Eka Tjipta Widjaja ini menandatangani perjanjian pengambilalihan seluruh saham Bank Shinta, pertengahan April lalu.

Pada saat ini calon pengurus baru Bank Shinta, yang berasal dari Sinar Mas, sedang menjalani uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Bank Indonesia. Akuisisi yang dilakukan lewat Sinar Mas Multiartha itu dieksekusi dalam dua tahap.

Pertama, Sinar Mas Multiartha membeli 21 persen saham Bank Shinta senilai Rp 17,73 miliar. Setelah itu, Multiartha dan anak perusahaannya, Sinar Mas Multifinance, mengambil alih Shinta Utama yang menguasai 79 persen saham Shinta.

Sinar Mas menyiapkan Rp 84,45 miliar untuk memboyong Bank Shinta. ”Pembelian Shinta Utama masih dalam proses,” ujar Gandhi Sulistiyanto, Komisaris Sinar Mas Multiartha, perusahaan Sinar Mas yang menjadi induk sejumlah perusahaan keuangan.

Saat ini Sinar Mas Multiartha bermain di nyaris seluruh lini keuangan, mulai dari asuransi, sekuritas, hingga pembiayaan perusahaan. Ia juga merambah ke bidang jasa, berupa layanan teknologi informasi dan jasa pengamanan.

Kelompok usaha yang pernah menjadi nomor dua di Indonesia ini mengincar Bank Shinta karena bank ini dinilai sehat. ”Mereka bersih dari kredit macet,”…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…