Yang Menggeliat Dari Sebuah Gudang

Edisi: 15/34 / Tanggal : 2005-06-12 / Halaman : 105 / Rubrik : SN / Penulis : Kalim, Nurdin , Fitriawan, Rana Akbari ,


Mereka, Dendy Darman, Lucky Widiantara, Ade Muslim, Anli, dan Arifin Weindarman, bisa dikategorikan sebagai satu di antara sedikit yang menjadi pelopor bisnis konveksi eksklusif di Bandung: desain kaus yang dicetak dalam jumlah terbatas. Dari kebiasaan tukar-menukar desain kaus pada 1995, sekelompok bekas mahasiswa Seni Rupa ITB itu kemudian mencoba memproduksi berbagai jenis pakaian dan aksesori dengan merek 347—nama yang diambil dari nomor tempat kos sekaligus kios pertama mereka di Jalan H. Juanda 347, Bandung.

Kini, studio 347 memiliki dua toko, satu studio, dan puluhan pegawai. Produk kreasi mereka…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

A
Ada Keramaian Seni, Jangan Bingung
1994-04-23

Seminggu penuh sejumlah seniman menyuguhkan berbagai hal, bertolak dari seni pertunjukan, musik, dan seni rupa.…

M
Mempertahankan Perang Tanding
1994-06-25

Reog khas ponorogo bisa bertahan, antara lain, berkat festival yang menginjak tahun ke-10. tapi, di…

R
Reog Tak Lagi Menyindir
1994-06-25

Asal asul adanya reog ponorogo untuk memperingati perang tanding antara klanasewandono dengan singabarong.