Blue Kiss Dari Tambora
Edisi: 15/34 / Tanggal : 2005-06-12 / Halaman : 144 / Rubrik : KRI / Penulis : Saeni, Eni , Warta, Martha , Siswanto
SEMULA bisnisnya garmen. Namun, setahun lalu ia tergiur ajakan seorang teman berbisnis film lewat pemancar gelap. Berbekal modal Rp 40 juta, Aheng, 40 tahun, membeli peralatan film seperti decoder, sim card, dan antena parabola.
Padahal, alamak, film-film yang dipancarkannya penuh adegan syur. Siarannya nonstop pula, 24 jam terus-menerus. Aheng menangkap tayangan film esek-esek dari luar negeri, kemudian memancarkan kembali ke tv milik para pelanggan. Saluran tv partikelirnya ia beri nama Blue Kiss.
Untuk menjaring pelanggan, Aheng memasang iklan di media cetak Ibu Kota. Tentu dengan bahasa samaran: saluran film untuk dewasa. Bisnis ini seperti saluran Indovision. Tapi film yang saya jual berbeda dengan Indovision, kata Aheng, yang mengaku tak…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…