Biang Racun Di Ranah Buyat
Edisi: 23/33 / Tanggal : 2004-08-08 / Halaman : 54 / Rubrik : LIN / Penulis : Sholihin, Burhan , Sulistyoningsih, Retno , Sunariyah
Darah warga Buyat terbukti mengandung merkuri di atas ambang normal. Tapi, ini tidak membuktikan siapa pencemar Teluk Buyat.
MAKANAN siang sudah siap. Menu utama serba ikan segar. Semuanya baru matang dengan uap berkepul-kepul. Angin lembut Pantai Buyat menyebarkan aroma sedap ikan itu ke udara, membuat sejumlah undangan yang telah datang tiba-tiba merasa lapar. Tak jauh dari pantai, kursi diatur berderet-deret, siap menyambut peserta pesta al fresco (di bawah kolong langit). Inilah hajatan besar. Maklum, ada pejabat datang. Dan hari itu Buyat mencatat sejarah: ada menteri yang datang untuk berdialog dan makan bersama di Kampung Buyat, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.
Nabiel Makarim, Menteri Lingkungan Hidup yang sudah datang, sedang berdiri ketika tiba-tiba Nurmin Sagilateng, warga asli Buyat, mendekat. Tangannya menenteng lima ekor ikan. Bukan, bukan ikan segar nan mengkilap, melainkan lima ekor kerapu dengan tubuh diwarnai benjolan. "Pak Menteri ingin ikan ini dimasak apa agar kita makan bareng-bareng?" kata Nurmin.
Nabiel terhenyak, tapi ia segera menguasai diri dan menolak sopan, "Ikan ini nanti saya bawa, akan diteliti di laboratorium," kata Nabiel seperti dilaporkan Tempo News Room (TNR) dari Pantai Buyat. Mungkin selera Nabiel tiba-tiba rontok melihat ikan benjol-benjol itu, atau memang dia tak suka ikan kerapu. "Kalau ikannya sakit, kenapa saya dipaksa makan?" kata dia seusai pesta kepada wartawan.
Ikan benjol itu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…