Pengebirian Seorang Laksamana

Edisi: 22/33 / Tanggal : 2004-08-01 / Halaman : 98 / Rubrik : TAR / Penulis : Utari, F. Dewi Ria , ,


Koreografer Bambang Besur Suryono mengangkat potongan biografi Laksamana Cheng Ho ke atas panggung. Ia memadukan bedaya dengan opera Cina.

BLETAK! Lelaki itu terhuyung, jatuh terduduk, berlutut di lantai. Sebuah boneka baru saja menghantam perut lelaki berjubah putih itu, hantaman yang ditandai entakan kendang mengejutkan. Kini ia berteriak. Wajahnya tertutup pupur putih, tapi sanggup memperlihatkan rasa sakit. Mengikuti tubuhnya yang berguncang, background kosong di belakang mulai berubah. Puluhan penis tiruan turun perlahan dari atap, menjuntai dengan ketinggian berbeda dari lantai panggung.

Demikianlah Cheng Ho dikebiri. Koreografer asal Surakarta, Bambang Besur Suryono, yang mementaskan Bedhaya Layar Cheng Ho Sabtu malam dua pekan lalu itu, seolah-olah memperlakukan pengebirian terhadap laksamana Cina abad ke-14 tersebut secara simbolis. Tapi itulah lukisan yang tak hanya berpijak pada imajinasi. "Biasanya penis mereka akan digantung dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Diversions: Khas, Cerdas, dan Nakal
1994-02-05

Sedang tumbuh di eropa grup-grup tari kelompok kecil. salah satunya yang datang di jakarta pekan…

Y
Yang Terbebani dan Tak Terbebani Tradisi
1994-01-29

Sembilan penata tari pemenang lomba tari dinas kebudayaan dki jakarta mementaskan karya masing-masing di tim.…

B
Baguru ka Alam Tradisi
1994-06-04

Untuk ke sekian kalinya gumarang sakti diundang dalam festival internasional. tak salah pendekatan gusmiati pada…