Tafsir Nyleneh Dari Probolinggo

Edisi: 13/34 / Tanggal : 2005-05-29 / Halaman : 44 / Rubrik : AG / Penulis : Rulianto, Agung , Purmono, Abdi ,

KAUM muslimin di Probolinggo, Jawa Timur, kaget. Terutama jika mereka sempat membaca buku Menembus Gelap Menuju Terang II susunan Muhammad Ardhy Husein, sekitar 50 tahun, pimpinan Yayasan Kanker dan Narkoba Cahaya Alam, di Krampilan, yang juga mengaku sebagai mursyid alias guru spiritual Padepokan Pertobatan yang dibukanya. Pekan lalu, buku yang menggemparkan itu dibedah oleh Achmad Mubarak Banawir, Ketua Yayasan Al-Irsyad, bersama MUI Probolinggo.

Buku yang dicetak tahun lalu itu baru ketahuan dua pekan lalu. Tak urung, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo, Senin lalu, memfatwakannya sebagai ”sesat dan menyesatkan, serta merupakan penodaan dan penghinaan terhadap ajaran agama Islam dan umat Islam, sehingga meresahkan dan memicu kemarahan umat Islam”.

Tak berhenti sampai di situ, MUI juga mengajukan tuntutan. Pertama, Ardhy selaku mursyid dan penulis buku harus ditindak. Kedua, menuntut semua penyunting buku juga ditindak. Ketiga, peredaran buku dan seluruh buku yang terkait dengan ajaran Ardhy dilarang. Keempat, ajaran Ardhy harus dilarang. Kelima, menuntut Yayasan Kanker dan Narkoba Cahaya Alam dibubarkan dan ditutup.

MUI menganggap Ardhy keliru menafsirkan beberapa ayat Al-Quran. Misalnya, ayat 4-5 Surah At-Tin ditafsirkan: manusia adalah roh, bukan jasad; roh ditaruh di tempat yang paling hina, yaitu raga. Di bagian lain Ardhy menyebut hanya ”hamba Allah” yang bisa membimbing manusia menuju Allah. Disebutkan pula, bimbingan ”hamba Allah” yang istikamah sama dengan bimbingan Allah sebagaimana bunyi hadis—yang belum dikonfirmasi kesahihannya—”Bila engkau berpaling sedikit saja dari para hamba Allah itu, maka kafirlah kamu…

Keywords: -

---

Foto Terkait