Cinta Pada Sebuah Robot

Edisi: 13/34 / Tanggal : 2005-05-29 / Halaman : 56 / Rubrik : ILT / Penulis : Solihin, Burhan , Wuragil,

BERIKAN rongsokan mesin foto-kopi, juga sodorkan sepotong motor bekas penggerak roda mobil-mobilan Tamiya dan beberapa pipa besi. Dalam beberapa hari, semua barang rombeng itu akan disulap menjadi robot. Tinggal pesan? Mau robot pelempar bola, pemadam api? Pengangkut barang?

Jagoan pembuat robot dari barang bekas itu adalah Eko Henfri Binugroho, 25 tahun. Separuh napas dosen belia di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya itu ditiupkan pada robot ciptaannya. Sejak lima tahun lalu Eko sudah mengutak-atik robot dan ikut kontes robot se-Indonesia. Bahkan saat itu robot B-Cak bikinannya merajai kontes robot se-Asia Pasifik dalam kontes ROBOCON di Koriyama, Jepang. B-Cak meraih juara setelah di final mengalahkan tim dari Kyushu University, Jepang.

Lima tahun lalu di Indonesia, mencari pemuda yang bisa utak-atik membikin robot mungkin seperti mencari jarum dalam jerami. Kini, meskipun belum semaju negara-negara seperti Korea Selatan, Taiwan, dan Jepang, di berbagai kota besar Indonesia bisa dengan mudah kita temui anak-anak muda yang hobi utak-atik robot.

Surabaya adalah gudang juara kontes robot untuk kalangan mahasiswa. Dalam kontes tahun ini, misalnya, dari 168 peserta—tiga tahun lalu pesertanya cuma 76—di tahap awal, dari Surabaya yang lolos seleksi 10 tim. Hebatnya,…

Keywords: -

---

Foto Terkait